Minggu, 27 Agustus 2017

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGAJARANG BAHASA ARAB MELALUI BUKU PAKET DALAM MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA (MAHARAT AL KALAM) DI KELAS X MAN 2 WATES KULONPROGO
 









PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Sebagai Persyaratan Penulisan Skripsi

DisusunOleh:
AMALIA FAJRIAH MUDLI’
NIM. 09420187

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, idealnya dapat menuntun para  peserta didik untuk menguasai empat kemahiran dasar berbahasa (maharat al-istima’, maharat al-kalam, maharat al-qiro’ah, dan maharat al-kitabah) secara fungsional dan proporsional. Hal itu dikarenakan bahasa Arab bukan hanya  memiliki fungsi pasif, yaitu sebagai media untuk memahami (al-fahm) apa yang didengar dari berita, teks, wacana melainkan juga memiliki fungsi aktif, yaitu sebagai memahamkan (al-ifham) orang lain melalui komunikasi lisan dan tulisan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi merupakan kunci dasar keberhasilan manusia dalam hidupnya.[1]
Ada yang beranggapan bahwa pelajar tingkat Tsanawiyah adalah pelajar yang belum lama mempelajari bahasa arab sehingga masalah yang timbul hanya dianggap sebagai kewajaran saja dan tidak menimbulkan kerisauan. Lain halnya apabila masalah itu muncul disekolah menengah tingkat atas (Aliyah). Para pengajar akan merasakan langsung masalah-masalah dalam pendidikan bahasa Arab ditingkat ini. Masalah tersebut tidak lagi bisa dianggap sebagai masalah yang dapat dimaklumi begitu saja seperti ketika masih ditingkat Tsanawiyah. Dengan demikian permasalahan pendidikan bahasa Arab muncul ditingkat Aliyah, karena harus mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius.
Misalnya dalam hal keterampilan berbicara bahasa Arab, keterampilan berbicara bahasa Arab merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam rangka mengembangkan kemampuan berbahasa asing, dalam hal ini bahasa Arab. Media maupun metode yang digunakan harus bisa membuat peserta didik tertarik dan senang dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang disinyalir masih jarang atau bahkan tidak dilaksanakan sama sekali oleh beberapa sekolah yang mengajarkan bahasa Arab.
Dari sinilah muncul beberapa masalah yang menjadi  akibatnya, antara lain: peserta didik tidak menyukai bahasa Arab karena pembelajaran yang monoton, atau peserta didik merasa kesulitan untuk mempelajari bahasa Arab, khususnya berbicara bahasa Arab. Hal ini seperti yang dialami oleh peserta didik kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, rendahnya kemampuan berbicara peserta didik menggunakan bahasa Arab dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah peserta didik yang memiliki minat sedikit untuk belajar. Sehingga siswa MAN 2 Wates Kulonprogo kurang mampu berbicara menggunakan bahasa Arab. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajarnya hanya menggunakan metode ceramah dan hanya terpaku dengan adanya buku panduan berupa buku paket serta Lembar Kerja Siswa (LKS) tanpa menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar, buku paket adalah salah satu sumber pembelajaran bagi peserta didik yang merupakan alat pendidikan fungsional, dimana dengan membaca buku, anak secara langsung maupun tidak langsung dapat memperoleh nilai-nilai positif bagi pembentukan dirinya. Disamping itu buku juga merupakan alat pengendali bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dari pengaruh-pengaruh negatif.[2]
Dalam menentukan sumber belajar yang tepat dalam hal ini buku teks, baik buku acuan pokok maupun buku acuan lainnya harus dilakukan dengan cara efektif tidak hanya mempertimbangkan dari segi ekonominya saja, tapi juga harus melihat faktor-faktor sebagai berikut: latar belakang dan falsafah serta motivasi dari para pengarang buku itu dalam mengahantarkan pengetahuan kepada tujuan pendidikan disekolah, sistematika serta metode pengungkapan persoalan, materi persoalan yang harus memperhitungkan tentang isi, serta menghubungankannya dengan ilmu pengetahuan yang lain.[3]
Ada beberapa pedoman dalam memilih buku teks, antara lain:
1.             Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
2.             Mampu memberikan motivasi kepada para peserta didik yang memakainya.
3.             Seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya.
4.             Haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang mempergunaknnya
5.             Haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung peserta didik yang memakainya.

Upaya tersebut menggambarkan betapa kuatnya keinginan dari pelaku kebijakan pendidikan untuk menentukan sumber-sumber belajar sebagai sarana dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sehingga diharapkan dengan kehadiran buku paket tersebut dapat digunakan sebagai pendekatan alternatif dalam menentukan sumber belajar yang cocok, efektif, serta efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.
Demikian pula tenaga pendidik bahasa Arab di MAN 2 Wates Kulonprogo, idealnya juga harus fasih dan lancar berkomunikasi dalam bahasa Arab, mempunyai kemampuan membaca, memahami teks berbahasa Arab secara memadai, dan menguasai materi yang diajarkan kepada peserta didik. Namun ketika proses pembelajaran bahasa Arab berlangsung tenaga pendidik terkadang kurang memiliki penguasaan metodologi yang baik, sehingga proses pembelajaran kurang efektif, tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal, serta proses pembelajaran dikelas kurang kondusif. Akibatnya, siswa kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo tidak mendapatkan pengetahuannya secara maksimal dan meninggalkan kesan bahwa bahasa Arab itu sulit dan menjadi momok yang menakutkan.
Madrasah Aliyah Negeri 2 wates Kulonprogo adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berstatus “Negeri” yang masih memerlukan perhatian lebih untuk mencapai mutu dan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mencoba melihat pengajaran bahasa arab melalui buku paket dalam meningkatkan kemampuan berbicara (maharat al kalam) di kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.         Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran bahasa arab  di kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo?
2.         Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara bahasa Arab di kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo melalui buku paket?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a.       Untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran bahasa Arab di MAN 2 Wates Kulonprogo
b.      Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai kemahiran berbahasa Arab khususnya kemahiran berbicara (maharat al-kalam).
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a.       Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
b.      Sebagai informasi bagi peserta didik, guru dan orang tua mengenai kemampuan peserta didik dalam menguasai empat kemahiran bahasa Arab khususnya kemampuan dalam berbicara (maharat al-kalam).
c.       Memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pendidikan, terutama berkaitan dengan bidang pengembangan pembelajaran bahasa Arab
d.      Sebagai informasi untuk memberikan kontribusi  pemikiran serta perbaikan sistem pendidikan bagi lembaga yang diteliti

D.    Telaah Pustaka
Untuk mendukung dan mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis berusaha melakukan penelitian lebih awal terhadap pustaka yang ada berupa karya-karya peneliti terdahulu yang berkaitan dengan judul dan relevansi terhadap topik yang penulis teliti. Penulusuran ini dianggap penting guna menghindari plagiasi atau pengulangan tema-tema skripsi yang ada.[4]
 Skripsi yang ditulis oleh Piyan Rudianto,2011, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, dengan judul Pengembangan hand out kimia sebagai bahan ajar untuk siswa SMA/MA kelas X semester I materi pokok ikatan kimia berdasarkan standar isi, beliau membahas media pembelajaran berupa hand out kimia untuk siswa kelas X semester I berdasarkan standar isi yang memiliki karakteristik tertentu dan mengetahui kelayakan hand out kimia yang dikembangkan berdasarkan penilaina guru kimia SMA/MA dan respon dari siswa SMA/MA.
 Skripsi yang ditulis  oleh Avit Kurniadni, 2006, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, dengan judul Optimalisasi aplikasi ayat-ayat al qur’an sebagai alternative bahan ajar biologi dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pengelolaan lingkungan, dalam skripsinya beliau membahas apa saja faktor pendukung serta penghambat dalam upaya optimalisasi aplikasi ayat-ayat al qur’an sebagai alternatif bahan ajar pada materi pengelolaan lingkungan.
Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Ammar, 2012, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, dengan judul implementasi bahan ajar “buku paket pelajaran fasih berbahasa arab 1”dalam pembelajaran bahasa arab kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Nglipar tahun ajaran 2011-2012, dalam skripsinya beliau membahas tentang seberapa jauh penguasaan siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Nglipar tahun ajaran 2011-2012 terhadap bahan ajar “buku paket pelajaran fasih berbahasa arab 1” beserta implementasi dari buku paket tersebut.
Skripsi yang ditulis oleh Anita Widyaningrum, 2004, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, dengan judul analisis keterbacaan buku paket IPA SD proyek seqip dengan formula re flesh, dalam skripsinya beliau membahas konsep esensial yang diungkap pada buku paket IPA SD kelas IV,V,VI yang digunakan pada sekolah binaan proyek SEQIP, serta penulis berusaha mengungkapkan tingkat keterbacaan buku paket tersebut dikaji dari segi ungkapan yang muncul dalam teks.
Berdasarkan hasil penelusuran mengenai beberapa tulisan yang membahas tentang tema yang berhubungan dengan tema yang diteliti, penulisan menemukan beberapa problem tentang penguasaan siswa terhadap suatu media berupa bahan ajar dalam proses belajar, dan kali ini peneliti akan membahas lebih khusus tentang bagaimana peningkatan keterampilan berbicara (maharat al kalam) siswa berbahasa Arab di kelas X MAN 2 Wates Kulonprogo.
E.     Landasan Teori
Berikut diuraikan landasan teoritik yang melandasi penelitian ini
1.      Pengertian buku teks (buku paket)
Buku teks (buku paket) adalah salah satu sumber belajar bagi peserta didik yang merupakan alat pendidikan fungsional, dimana dengan membaca buku. Anak secara langsung atau tidak langsung dapat memperoleh nilai-nilai positif bagi pembentukan dirinya. Disamping itu buku juga merupakan alat pengendali bagi pertumbuhan dan perkembangan anak anak dari pengaruh-pengaruh negatif.[5]
2.      Jenis-jenis buku teks (buku paket)
Dari segi cara penulisan buku teks dikenal tiga jenis buku teks. Ketiga jenis buku teks tersebut adalah:[6]
a.       Buku teks tunggal
Buku teks tunggal ialah buku teks yang hanya terdiri atas satu buku saja. Berikut ini didaftarkan beberapa contoh buku teks tunggal, antara lain:
a)       Kerap, Groys. 1973. Tatabahasa Indonesia untuk SLA, Ende Flores: Nusa Indah.
b)      Ramlan.A .1983. sintaksis, Jogyakarta: CV Karyono.

b.      Buku teks berjilid
Buku teks berjilid adalah buku pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu jenjang sekolah tertentu. Berikut ini didaftarkan beberapa contoh buku teks berjilid, seperti:
a)      Depdikbud, 1981. Bahasa Indonesia1, H dan III. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pelajaran, Perpustakaan Dn Keterampilan SLU.
b)      Alisyahbana, Sultan Takdir.1975. tatabahasa Baru Bahasa Indonesia I dan II, Jakarta:  Dian Rakyat
c.       Buku teks berseri
Buku teks berseri ialah buku pelajaran berjilid mencakup beberapa jenjang sekolah, misalnya, dari SD-SMP-SMA. Berikut ini disajikan satu buku teks berseri.
a)      Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985.Terampil Berbahasa Indonesia, (untuk SD-9 jilid).Bandung: penerbit Angkasa.
b)      Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985.Terampil Berbahasa Indonesia, (untuk SD-9 jilid).Bandung: penerbit Angkasa.
3.      Karakteristik buku teks (buku paket)
Sebagaimana bentuk bahan ajar lainnya, buku teks pelajaran memiliki karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya sebagai berikut:
a)      Secara formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN.
a.       Penyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama yaitu: Optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratifdan procedural serta
b.      Pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang digunakan  disekolah.
b)      Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan senantiasa mengacu pada apa yang diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut diantaranya bahwa buku pelajaran harus:
a.       Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku
b.      Berorientasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan kontekstual, teknologi dan masyarakat, serta demonstrasi dan eksperimen, serta
c.       Membergambaran secara jelas tentang keterpaduan atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu dan lainnya.
c)      Buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan sebagai berikut:
a.       Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum
b.      Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran
c.       Buku teks pelajaran memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
d.      Buku pelajaran dapat digunkan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama.
e.       Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standart pengajaran
f.       Buku teks pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran dikelas yang berurutan, sekalipun pendidik berganti.
g.      Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun.
4.      Kegunaan buku teks (buku paket) sebagai bahan ajar
Beberapa kegunaan buku teks (buku paket) sebagai bahan ajar diantaranya sebagai berikut:
a.       Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku
b.      Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode
c.       Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru
d.      Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik
e.       Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan
f.       Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.

5.      Keterbatasan  buku teks (buku paket) sebagai bahan ajar
Greeny dan Petty telah mengidentifiasi keterbatasan buku teks. Keterbatasan buku teks itu antara lain:
a.       Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun kegiatan belajar mengajar dapat dicapai dengan membacanya), tetapi merupakan suatu sarana pengajaran.
b.      Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena keterbatasan ruang, ruang, tempat atau wadah yang tersedia didalamnya
c.       Pelatihan-pelatihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang kuat atau kurang memadai keterbatasan dalam buku teks dan dikarenakan begitu banyaknya praktik-praktik , pelatihan yang perlu dilaksanakan secara perbuatan
d.      Pertolongan-pertolongan atau bantuan yang berkaitan dengan evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidaklah mengevaluasi keseluruhan atau keparipurnaan yang diinginkan.
6.      Maharat al Kalam
Bahasa merupakan alat komunikasi yang secara esensial, umum dan bersifat sosial karena dalam komunikasi selalu ada dua pihak yang terlibat, yaitu sebagai pemberi materi dan penerima informasi.
Berdasarkan sistem komunikasi dalam kemampuan berbahasa ada empat kemampuan yang harus dibina dan dikembangkan,yaitu sebagai berikut :

a.       Menyimak ( istima’)
b.      Berbicara ( kalam )
c.       Membaca ( qiro’ah )
d.      Menulis ( kitabah )
Dua kemampuan berbahasa pertama diperoleh sebagai komunikasi lisan, yakni menyimak dan berbicara (kalam) serta kemampuan berbahasa lainnya sebagai komunikasi tertulis, yaitu membaca dan menulis. Urutan pemerolehan kemampuan berbahasa seseorang dimulai dari menyimak lalu mulai berbicara, membaca kemudian menulis. Hal ini diperoleh waktu maih anak-anak, namun ketika seseorang sudah mulai berusia dewasa, maka pemerolehan bahasa selanjutnya keempat kemampuan tersebut sudah berfungsi integral dalam arti saling mendukung.
Sedangkan keterampilan berbicara (maharat al kalam) itu sendiri kemampuan mengungkapakan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan system tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Secara umum keterampilan berbicara (maharat al kalam) bertujuan agar para pelajar mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada orang lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima. Namun tentu saja untuk mencapai tahap kepandaian berkomunikasi diperlukan aktifitas-aktifitas yang memadai dan mendukung. Aktifitas-aktifitas seperti bukan perkara mudah bagi pembelajaran bahasa, sebab harus tercipta dahulu lingkungan bahasa yang mengarahkan para pelajar kearah sana.
F.     Metode penelitian
Metode penelitian berfungsi untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggung jawabkan serta dapat mencerminkan jawaban yang sebenarnya. Metode penelitian sangat menentukan dalam usaha mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan metode-metode ilmiah.[7]
1.      Pendekatan dan jenis penelitian
Terkait dengan masalah yang diteliti, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.[8]


2.      Jenis dan sumber data
a.      Jenis data
Sebelum digunakan dalam proses analisis, data dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan jenis dan karakteristik yang menyertainya. Berdasarkan pengambilannya, data dibedakan atas dua macam:[9]
1.      Data Primer: data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan dari sumber asli oleh orang yang melakukan penelitian. Data primer dapat disebut juga data asli atau data baru yang diperoleh secara langsung dari masyarakat, baik yang dilakukan melaui wawancara, observasi dan alat lainnya juga merupakan data primer. Data primer yang bersifat polos, apa adanya dan masih mentah memerlukan analisis lebih lanjut.
2.      Data sekunder: data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini dapat diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia, data ini biasanya digunakan untuk melengkapi data primer. Bahan kepustakaan yang dapat dipergunakan dalam penelitian tidak hanya berupa teori-teori yang telah matang, tetapi dapat pula berupa hasil- hasil penelitian yang masih memerlukan pengujian kebenarannya.
b.      Sumber data
 Secara umum, penentuan sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Sumber data dapat digolongkan kedalam sumber primer dan sumber sekunder. Selain pembagian tersebut, dilihat dari bentuknya, sumber data secara garis besar dapat digolongkan kedalam tiga jenis, yaitu: (1) sumber Dokumenter, (2) sumber Kepustakaan, (3) sumber Lapangan.
Sumber dokumenter adalah segala bentuk sumber data yang berhubungan dengan dokumen, baik yang resmi maupun yang tidak resmi, dalam bentuk laporan , statistik, surat-surat resmi, buku harian, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.
Sumber pustaka adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang akademis teoretis pelaksanaan penelitian.setiap peneliti seyogyanya berusaha untuk mengumpulkan data data dari perpustakaan, baik berupa teori, generalisasi, maupun konsep yng dikemukakan para ahli yang ada pada sumber kepustakaan,selanjutnya dianalisis dan disintetis.
Sumber lapangan adalah data yang diperoleh dari lapangan langsung. Data lapangan dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, partisipasi, angket maupun yang lainnya.

3.      Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah cara-cara yang penulis lakukan dalam upaya mendapatkan data, yang terdapat pada subyek penelitian, untuk mendapatkan  data yang akurat penulis menggunakan beberapa metode antara lain:
a.      Metode interview
Interview atau wawancara merupakan salah satu bentuk tehnik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.[10] Interview dilaksnakan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan untuk dijawab secara lisan juga, yaitu kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee)[11]. Metode ini sebagai alat pembantu untuk mendapatkan data sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 2 Wates Kulonprogo serta proses pelaksanaan sistem pendidikan yang ada didalamnya

b.      Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dimana yang menjadi data adalah dokumen.[12]Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah, struktur organisasi, data guru, data murid, dan data prestasi siswa pada bidang studi bahasa Arab dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
c.       Metode observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu tehnik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang letak geografis MAN 2 Wates Kulonprogo serta kondisi fisik, dan interaksi edukatif baik didalam maupun diluar kelas dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

4.      Teknik analisa data
a.      Teknik observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap objek penelitian.
b.      Teknik komunikasi
Teknik komunikasi adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.
G.    Sistematika pembahasan
Untuk mempermudah dan mendapatkan hasil penulisan yang sistematis dari penelitian ini penelusuran hasil pengkajian data dengan sistematika sebagai berikut:
            Pertama adalah formalitas yang meliputi: halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
            Kedua adalah bagian isi, dimana skripsi ini terdiri atas empat bab yang meliputi:
Bab I adalah pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.
Bab II berisi gambaran umum Madrasah Aliyah Negeri 2 Wates Kulonprogo, meliputi letak geografis, sejarah singkat berdirinya lembaga, keadaan sarana fisik dan non fisik, serta susunan kepengurusan, dan keadaan guru peserta didik dan karyawan.
Bab III berisi tentang bagaimana kemampauan peserta didik dalam kemahiran berbicara (maharat al kalam) melalui buku paket yang terdiri dari pelaksanaan pengajaran bahasa Arab MAN 2 Wates Kulonprogo,.
Bab IV berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi kesehatan, kekuatan, rahmat serta petunjuk atas selesainya penulisan skripsi ini. Bagian terakhir dari skripsi ini adalah memuat lampiran-lampiran, daftar pustaka, serta riwayat hidup penulis.
Demikian sistematika pembahasan dalam skripsi ini semoga dapat mempermudah pembaca untuk memahaminya.

                                               



Daftar Pustaka
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah buku Teks bhasa Indonesia, Bandung: 1984
Prastowo Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta: 2011
Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
             Rosdkarya, 2009
Hadi Amirul dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,1998
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja rosdakarya, 2011
Nasution Didaktik, asas-asas mengajar,  Bandung: Jemmars, 1986
Mahmud, Metode penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011
Djunaidi Ghany,M dan Almanshur Fauzan, Petunjuk Praktis Penelitian Pendidikan,  Yogyakarta: UIN malang Press (Anggota IKAPI), 2009
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2003
Bungin,Burhan M, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
Arsyad, Azhar. Kunci Keberhasilan Pendidikan Bahasa Asing Masa Kini: Beberapa Pokok Pikiran. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional, Pengajaran Bahasa Arab UIN Malang 23 Juni 2007
Madkur, Ali A. Tadris Funun al-Lughah al-Arabiyyah. Kairo: Dar al-Fikr al-Araby, 2000



[1] Madkur, Ali A. Tadris Funun al-Lughah al-Arabiyyah. (Kairo: Dar al-Fikr al-Araby 2000)
[2] Abu ahmadi, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Bandung : Armico,1986) hal.208
[3] Sujarwo, Teknologi Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers,1984)hal.196
[4] Sembodo Ardi Widodo,et.al., Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Tarbiyah Jurusan PBA Fakultas Tarbiyah, (Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Ypgyakarta,2006), hlm.13
[5] Abu Ahmadi, Metode Khusus Pendidikan Agama, (bandung : Armico,1986) hal.208.
[6] prof.Dr.henry Guntur Tarigan dan Dr.Djago tarigan, Telaah BukuTeks Bahasa Indonesia,(Bandung: Angkasa,1984) hal.31.
[7]Soetrisno. Hadi, Metodologi Reserch ,(Yogyakarta: Yayasan Penerbit  Fakultas Psikologi UGM, 1993), hlm. 124
[8] Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) hlm.60
[9] Dr.H.Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung :Pustaka Setia,2011) hal.146
[10] Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) hlm.216
[11] Aminul Hadi dan Harjono Metodelogi Penelitian Pendidikan  (Bandung: TP, 1998) hlm 135
[12]Winarno Sukhmad, Dasar dan Teknik Reserch Pengantar Metodologi Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1972), hlm 123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar